Rusia, negeri Presiden Vladimir Putin, ternyata masih sakti. Bahkan bank sentral menaikkan pertumbuhan ekonomi negeri itu.
Bank of Russia mempertahankan suku bunga utama pada 7,5% pada pertemuan regulator Jumat. Penurunan inflasi dan pertumbuhan kegiatan ekonomi yang pesat jadi alasan.
“Aktivitas ekonomi tumbuh lebih cepat dari perkiraan Bank of Russia pada perkiraan Februari,” kata regulator dalam sebuah pernyataan, dikutip dari RT, Senin (1/5/2023).
“Ini mencerminkan ekspansi permintaan domestik dan proses transformasi ekonomi Rusia yang sedang berlangsung… Meningkatnya permintaan domestik mendukung peningkatan sentimen bisnis meskipun kondisi eksternal terus-menerus menantang,” tambahnya.
Bank sentral juga meningkatkan perkiraan inflasi untuk tahun 2023. Sebelumnya diperkirakan harga akan naik 5 sampai 7%, tetapi sekarang mengantisipasi kenaikan yang lebih moderat sebesar 4,5 sampai 6,5%. Ekspektasi untuk 2024 tetap tidak berubah di 4%.
“Tingkat pertumbuhan harga saat ini telah meningkat sejak akhir 2022 tetapi tetap moderat, termasuk dalam komponen inflasi yang stabil. Ekspektasi inflasi rumah tangga turun. Namun demikian, mereka tetap tinggi, seperti halnya ekspektasi harga bisnis,” katanya.
Regulator mencatat bahwa sekarang mengharapkan ekonomi Rusia tumbuh hingga 2% tahun ini karena negara itu terbiasa beroperasi di bawah sanksi Barat yang lebih ketat. Berdasarkan skenario sebelumnya di bulan Februari, regulator memperkirakan perubahan PDB dari negatif 1% menjadi 1% untuk tahun ini.
Prakiraan pertumbuhan PDB untuk tahun 2024 dan 2025 tetap tidak berubah. Masing-masing sebesar 0,5 sampai 2,5% dan 1,5 sampai 2,5%.
“Ini berarti bahwa pada akhir 2024 ekonomi Rusia akan mencapai level akhir 2021,” tambah regulator mengacu pada periode sebelum dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina dan sanksi Barat berikutnya.