Menanti Kebijakan Powell, Harga Duo Minyak Mentah Tak Kompak

FILE PHOTO: A maze of crude oil pipes and valves is pictured during a tour by the Department of Energy at the Strategic Petroleum Reserve in Freeport, Texas, U.S. June 9, 2016.  REUTERS/Richard Carson/File Photo

Harga minyak dunia bergerak beragam di tengah kegelisahan atas prospek kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed).

Mengutip data Refinitiv pada perdagangan Senin (1/5/2023) pukul 8.40 WIB harga minyak acuan Brent tercatat menguat 0,3% menjadi US$79,99 per barel. Sedangkan jenis WTI turun 0,77% ke US$76,20 per barel.

Pengeluaran konsumen AS pada Maret stagnan karena peningkatan pengeluaran untuk jasa diimbangi oleh penurunan pengeluaran untuk barang. Akan tetapi tekanan inflasi dapat membuat Federal Reserve menaikkan suku bunga lagi.

“Nada hawkish dari Fed dapat menekan energi dan logam,” kata ANZ Research.

Pertumbuhan ekonomi AS melambat lebih dari yang diharapkan pada kuartal pertama. Percepatan belanja konsumen diimbangi oleh bisnis yang melikuidasi persediaan untuk mengantisipasi permintaan yang lebih lemah akhir tahun ini di tengah biaya pinjaman yang lebih tinggi.

Sementara itu indeks manajer pembelian manufaktur China (PMI) turun menjadi 49,2 dari 51,9 pada Maret. Ini membuat PMI China di bawah angka 50 poin yang merupakan zona kontraksi. Angka 50 sendiri jadi batas antara ekspansi dan kontraksi dalam aktivitas manufaktur bulanan.

“Investor tetap berhati-hati di tengah sinyal ekonomi beragam. Minyak mentah Brent telah mengikuti pasar yang lebih luas dalam sesi terakhir, dengan banyaknya data ekonomi menciptakan lebih banyak ketidakpastian tentang prospek,” kata catatan ANZ.

Di sisi lain produksi minyak mentah AS turun pada Februari menjadi 12,5 juta barel per hari (bpd), terendah sejak Desember. Permintaan bahan bakar naik menjadi hampir 20 juta barel per hari, tertinggi sejak November, menurut Administrasi Informasi Energi (EIA).

Data EIA pekan lalu menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS turun lebih dari yang diperkirakan karena permintaan bahan bakar motor meningkat menjelang puncak musim mengemudi musim panas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*