Gejala Covid Varian Baru yang Sudah Masuk RI, Lebih Parah?

Kasus infeksi Covid-19 di Australia kembali melonjak, dengan ratusan ribu orang dilaporkan terinfeksi virus tersebut tiap minggunya. Otoritas kini telah meminta pengusaha untuk mengizinkan para pekerja kembali bekerja dari rumah (WFH) dan menggunakan masker untuk menekan angka penularan. (Getty Images/Lisa Maree Williams)

Pada akhir tahun lalu, pemerintah resmi mencabut PPKM karena pandemi Covid-19 telah melandai dan dalam transisi ke endemi. Sejak saat itu, penerapan protokol kesehatan masyarakat pun ikut kendor.

Padahal, virus corona belum sepenuhnya lenyap. Bahkan, telah muncul Subvarian Covid baru XBB.1.16 atau Arcturus telah menjadi biang kerok kenaikan kasus Covid di sejumlah negara.

Para ahli menemukan bahwa subvarian Arcturus memiliki tingkat penularan yang tinggi. Dilaporkan subvarian itu sudah masuk ke Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang memantau subvarian Arcturus yang telah terdeteksi di lebih dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat, India, dan Inggris.

Mutasi varian baru ini dikaitkan dengan tingkat penularan dan tingkat infeksi yang lebih tinggi. Namun, laporan sejauh ini tidak menunjukkan peningkatan rawat inap, masuk ICU, atau kematian Arcturus. Maka dari itu, menjadi penting untuk memperhatikan gejala Covid Arcturus.

Berikut adalah sejumlah gejala Covid Arcturus yaitu demam lebih tinggi pada mereka yang terinfeksi, beberapa kasus konjungtivitis terutama pada anak-anak. Namun, sebagian besar gejala Covid-19 yang Anda kenal juga merupakan gejala dari varian Arcturus ini.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, gejala yang paling umum termasuk:

  • Demam atau menggigil
  • Batuk
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kelelahan
  • Nyeri otot atau tubuh
  • Sakit kepala
  • Kehilangan rasa atau bau
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Mual atau muntah
  • Diare

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*